Konseling
(counseling), kadang disebut penyuluhan ,adalah suatu bentuk bantuan. Ia
merupakan suatu proses pelayanan yang melibatkan kemampuan professional pada
pemberian layanan. Ia sekurangnya melibatkan pula orang kedua, menerima layanan, yaitu orang yang
sebelumnya merasa ataupun nyata-nyata tidak dapat berbuat banyak dan setelah mendapat layanan menjadi
dapat melakukan sesuatu.inilah yang
dicoba bahas dalam pengantar ini.
1.
KONSELING SEBAGAI
HELPING
Amat
banyak hubungan antarmanusia yang mengandung unsur-unsur pemberian bantuan.
Akan tetapi, atassifat dan ciri-cirinya, tidak semua pemberian bantuan dapat
disebut professional. Suatu hubungan
helping di tandai oleh cirri-ciri dasar tertentu. Pandangan Bruce Shertzer dan
Shally C. Stone (1974) , yang di adaptasikan di sini, mengenai cirri-ciri
hubungan helping adalah:
·
Hubungan helping adalah
penuh makna, bermanfaat.
·
Afeksi sangat mencolok
dalam hubungan helping.
·
Keutuhan pribadi tampil
atau terjadi dalam hubungan helping.
·
Hubungan helping
terbentuk melalui sebuah kesepakatan bersama individu-individu yang terlibat.
·
Saling hubungan
terjalin karebna individu yang hendak dibantu membutuhkan informasi, pelajaran,
advis, bantuan, pemahaman dan atau perawatandari orang lain.
·
Hubungan helping
dilangsungkan melalui komunikasi dan iteraksi.
·
Struktur hubungan
helping adalah jelas atau gamblang.
·
Upaya-upaya yang
bersifat kerja sama (collaborative) menandai hubungan helping.
2.
KONSELING
SEBAGAI ILMU DAN SENI
Konseling
mempunyai sisi ilmu dansisi seni sekaligus. Lawrence M. Brammer (1985) melihat
sisi ilmu helping, termasuk konseling,adalah keterlibatan penelitian dan teori
terinci di dalamnya.
Sedangkan
sisi artistic helping/konseling, menurut brammer, lebih mengcu pada unsur--unsur
intuitif dan perasaan jalinan hubungan antar pribadi (interpersonal
relationship) yang berlandaskan terutama pada kemanusiaan dan daya- cipta seni.
Dalam menjelaskan sisi seni konseling, Pietrofesa,dkk. Mengemukakan bahwa
terdapat dimensi-dimensi konseling yang tidak dapat dihitung dan tidak dapat
diukur. Para konselor akan kurang berhasil jika mereka menerapkan
pengetahuannya secara mekanis dan objektif-kaku. Jelas bahwa konseling yang
utuh mestilah memiliki dua sisi sekaligus yaitu sisi ilmu (science)dan sisi seni (art).
3.
KONSELING
DAN HIDIOLOGI
Hidiologi,
secara harfiah dapat dikatakan sama dengn ilmu kesehatan mental. S.Narayana Rao
(1984) mendefinisikan higiologisebagai studi tentang masalah-masalah orang
normal danpencegahan terhadap terjadinya kesukaran-kesukaran emosional yang
serius. Kemudian dilanjutkan bahwa konseling lebih cocok berurusan dengan
hidiologi daripada dengan psikopatologi tingkah-laku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar